Jakarta, 13 Juni 2025 — Samsung resmi mengumumkan penerapan teknologi Digital Twin dalam lini produksi pabrik pintarnya yang berlokasi di Korea Selatan. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung transformasi digital dan meningkatkan efisiensi di era Industri 4.0.
Dengan mengintegrasikan sensor IoT dan sistem analitik real-time, pabrik Samsung kini memiliki kembaran virtual dari seluruh proses produksi. Teknologi ini memungkinkan pemantauan kondisi mesin secara langsung dan memberikan peringatan dini terhadap potensi kerusakan.
“Digital Twin akan menjadi fondasi penting untuk smart factory generasi berikutnya,” ujar Lee Jae-hyun, Head of Manufacturing Innovation di Samsung. “Kami bisa mendeteksi masalah sebelum terjadi, mengurangi downtime, dan meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan.”
Penerapan ini tidak hanya mencakup pemantauan mesin, tetapi juga simulasi alur produksi, pengujian perubahan desain produk, hingga optimalisasi distribusi material secara otomatis.
Teknologi Digital Twin yang diadopsi Samsung juga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk analisis prediktif. Data yang dikumpulkan dari sensor akan diolah untuk memprediksi kemungkinan gangguan, memperkirakan kebutuhan perawatan, serta meningkatkan produktivitas.
Para analis industri menilai langkah ini sebagai lompatan besar menuju otomatisasi penuh dalam dunia manufaktur. Beberapa pelaku industri lainnya, termasuk produsen otomotif dan farmasi, mulai melirik pendekatan serupa.
Dengan inovasi ini, Samsung menegaskan posisinya sebagai pelopor dalam adopsi teknologi digital di sektor manufaktur global.
Baca juga:
– What is a digital twin? How intelligent data models can shape the built world
– Mengenal Konsep Digital Twin: Kembaran Virtual Dunia Nyata
One thought on “Samsung Perkenalkan Digital Twin untuk Smart Factory, Dorong Revolusi Industri 4.0”